Network
Baca Juga: 3 Amalan Utama Saat Ramadhan 2023 Tiba, Ladang Kesempatan untuk Panen Berkah dan Pahala
Dalam interpretasi hal lain dapat dilihat sebagai mendorong orang untuk melakukan praktik spiritual dengan pola pikir kenikmatan dan hubungan daripada kewajiban atau tugas.
“Proses perjalanan dan pengalaman telah memberikan saya pemahaman yang mendalam tentang budaya tradisional asli, hingga menghasilkan spirit tatanan fisik dan batinnya yang membentuk praktiknya berkesenian pada dirinya.
Karena dari sejak 2000 saya berkeliling dunia memperdalam karakter universal dari praktik seni dan pengetahuan mancanegaranya.” Ungkap Toni Kanwa.
“Saya telah melakukannya selama 30 tahun, banyak berpameran tunggal untuk mempresentasikan karya-karya dan seni pertunjukannya di Indonesia, Belgia, Prancis, Amerika Serikat dan Singapura. Bahkan telah banyak siswa, komunitas dari mancanegara yang turut bergabung dengan saya untuk sharing ilmu seni dan budaya yang saya wadahi dalam komunitas ART SPIRIT ACADEMIC”ungkap Toni Kanwa.
“Hingga ketika saya menjadi seniman kontemporer tribal art, dikarenakan saya selalu membuat karya eksperimental patung-patung figur, parang bergaya primitif, biasanya dibuat dengan bahan media kayu, logam meteorit dalam proses penciptaan yang khas.”ujarnya.
Baca Juga: Cara Sehat Berbuka Puasa Ramadhan Ala Zaidul Akbar, Dilarang Konsumsi Makanan Favorit Banyak Orang
Konsep seni menurut Toni Kanwa, bahwa proses berkarya adalah sebuah ritual, menurutnya media kayu adalah bahan yang dapat menerima sentuhan langsung artistik.
Bahan karya media kayu dan logam adalah sebagai wahana ekspresi ataupun konsekuensi dari sebuah proses penemukan esessi ‘Enjoy Spirit’ spiritual sang seniman.
“Toni Kanwa adalah seniman kontemporer dalam kata lain, penciptaan karya-karyanya dia adanya sebuah upaya kontemplatif, transcendental dirinya dengan konsekuensi lahirnya intuisi kreatif sang seniman yang terlatih, dapat berdialog intim dengan bahan-bahan alam.” Ungkap bule Belgia.
