Ini yang menarik, karena alatnyapun sangat mahal tidak semua tempat punya alatnya dan tidak semua dokter bisa. Sehingga operasi perlu tim yang kuat, dimana satu kali operasi ada delapan staf terdiri dari dua dokter bedah, dua dokter anestesi, dua perfusi yang menjalankan mesin jantung dan dua perawat jaga. Tim juga harus kompak dan kuat, percaya satu sama lain," katanya seperti dikutip dari Koran.pikiran-rakyat.com.
Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya dr. Idrus Dilawar mengatakan bahwa pihaknya sangat bersukur pelaksanaan operasi bedah jantung terhadap dua pasien anak gangguan jantung yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya berjalan dengan lancar.
"Ini merupakan sejarah dimana untuk pertama kalinya pelaksanaan operasi bedah jantung bisa dilaksanakan di Tasikmalaya. Alhamdulillah pelaksanaan operasinyapun berjalan sesuai apa yang kita harapkan," ujar Idrus.***