DESKJABAR – Bulan pengujung dalam penanggalan Masehi, Desember menjadi bulan yang memiliki kisah sendiri bagi banyak orang.
Bulan Desember adalah bulan kontemplasi, bulan dengan musim hujan yang sangat rapat. Tak aneh kalau banyak orang yang menjadi melow di bulan Desember hingga menuangkan nya ke dalam puisi atau sajak.
Bulan Desember juga banyak menjadi inspirasi bagi para penulis lagu.
Dari belasan lagu yang bercerita tentang Desember ada tiga lagu berbahasa Indonesia yang lahir pada tahun 1970an, hingga tahun 2000 an.
Lagu ini bercerita tentang Desember yang penuh makna seperti dikisahkan oleh Biangnya musik Pop Indonesia, Koes Plus yang bercerita tentang Kisah cinta di bulan Desember.
"Tiada seindah kisah cintaku, di akhir tahun di bulan Desember," demikian lirik cinta yang ditulis Koes Plus pada lagunya Desember.
Setelah Koes Plus ada penyanyi Jazz wanita yang terkenal pada era musik 1980 an di Indonesia dengan judul lagu nya “Kita Berdua”, “Karna Kau”, “Sejam Lagi” dan masih banyak lagi
Lama vakum di industri musik Indonesia, tiba-tiba Cici merilis single berjudul “Desember” pada 2016 lalu.
Sebuah lagu dengan corak Fusion Jazz yang sangat manis dengan berjudul Desember ini bercerita tentang pertemuan seorang kekasih yang bertemu dan memadu kasih di Bulan Desember meskipun mendung selalu mengurung Desember.
Lagu romantis lainnya datang dari grup band pengusung musik Indie Pop bernama "Efek Rumah Kaca" pada tahun 2007 lalu.
Lagu romantis ini ditulis sendiri oleh sang vokalis, Cholil Mahmud bersama Adrian Yunan ini liriknya sangat puitis yang menjadi ciri khas grup band ini.
Berikut adalah lirik dari lagu Desember yang dipopulerkan oleh Koes Plus, Cici Sumiati dan Efek Rumah Kaca.
1. “Desember” – Efek Rumah Kaca
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Karna aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
2.”Desember” Cici Sumiati
Desember
Saat kita bertemu
Dalam kisah asmara
Meskipun, mendung mengurung Desember
Bukan menjadi halangan
Malam dingin indah, Bayu lembut berhembus
Pesona menghantarkan kita
Oh indahnya suasana
Kehangatan di peluk asmara
Malam dingin indah, Bayu lembut berhembus
Pesona menghantarkan kita
Oh indahnya suasana
Kehangatan di peluk asmara
3.”Desember”, Koes Plus
Tiada seindah masa yang lalu
Pertama kali ku berjumpa denganmu
Tiada terasa saling mencinta
Dan ingin hidup bersama
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Tiada seindah kisah cintaku
Di akhir tahun di bulan Desember
Masa yang indah dalam hidupku
Yang tak dapat kulupakan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Masa bercinta, masa yang paling indah
Walaupun penuh dengan penderitaan
Ada satu lagu berbahasa Indonesia lainnya berjudul “Desember Kelabu” yang pernah dibawakan penyanyi Maharani Kahar dan Yuni Shara.
Namun berkisah seputar asmara, lirik lagu ini bercerita tentang penantian seorang kekasih pada pasangannya di bulan Desember tahun kedua. ***