Dokter: Kenali perbedaan osteoartritis dan osteoporosis

- 24 Februari 2021, 10:44 WIB
dr. Untung Gunarto
dr. Untung Gunarto /Antara

DESKJABAR - Dokter spesialis saraf dr. Untung Gunarto Sp.S. MM mengatakan masyarakat perlu mengenali perbedaan osteoartritis dan osteoporosis agar dapat menindaklanjutinya dengan penanganan yang tepat.

"Masyarakat awam terkadang sering bingung dengan perbedaannya karena gejalanya mirip namun risiko dan penanganannya sangat berbeda sehingga perlu dikenali perbedaannya," katanya di Purwokerto, dikutip Antara, Rabu, 24 Februari 2021.

Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu menyebutkan bahwa osteoporosis adalah kondisi sebagian tulang yang mengalami perubahan dalam bentuk hilangnya sebagian massa tulang.

"Hal tersebut mengakibatkan tulang akan mengalami kondisi keropos, seperti ada pori-porinya, jika itu terjadi maka kondisi demikian dapat menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya dan dapat mengakibatkan patah tulang," katanya.

Baca Juga: Partai Gelora Indonesia Mengusuilkan Tiga Skenario untuk Mengakhiri Ketidakpastian Hukum

Patah tulang yang dimaksud, tambah dia, bisa saja terjadi karena benturan ringan atau bahkan tanpa benturan sama sekali.

"Osteoporosis pada umumnya terjadi pada orang-orang yang pada saat mengalami pembentukan tulang-tulang penyangga, di masa mudanya atau saat proses pembentukan tulang tidak mendapatkan kalsium yang cukup," katanya.

Penderita osteoporosis, kata dia, bisa mengalami kehilangan tinggi badan dan perubahan postur tubuh hingga nyeri punggung yang cukup parah.

"Osteoporosis paling sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Dan lebih banyak terjadi pada wanita," katanya.

Baca Juga: Giring Ganesha Sebut Anies Tiga Tahun Tidak Serius Atasi Banjir Jakarta, Pasha Ungu Tanyakan Soal Kapasitas

Pencegahan

Sementara itu, kata dia, osteoartritis merupakan gangguan tulang, namun yang bisanya terjadi pada area tulang rawan yang mengalami kerusakan, terutama pada bagian sendi.

"Gejalanya adalah rasa sakit pada daerah sendi-sendi dan dapat disertai kekakuan sehingga sulit untuk digerakkan, sehingga membuat gerakan tubuh menjadi terbatas," katanya.

Gejala ini, kata dia, sering datang secara bertahap dan lebih sering dirasakan pada pagi hari atau setelah sendi berdiam atau tidak digerakkan dalam waktu yang lama.

"Kemudian saat digerakkan, yang terjadi adalah kesulitan menggerakkan sendi," katanya.

Osteoartritis, kata dia, paling sering terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas.

"Namun bisa juga yang masih muda bila pernah mengalami cedera, serta sering melakukan gerakan berulang dalam jangka waktu lama," katanya.

Dia menambahkan bahwa osteoporosis dan osteoartritis dapat terjadi bersamaan, sebab beberapa faktor pemicunya memiliki gejala yang sama.

"Karena itu untuk mencegah adalah dengan konsumsi makanan sehat dan kaya kalsium serta berolahraga jangan berlebihan," katanya. ***
 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x