Di Tengah Pandemi Covid-19, Amankah Melahirkan di Rumah ?

- 25 November 2020, 12:52 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /PIXABAY/


DESKJABAR
- Di tengah kekhawatiran terkena Covid-19, melahirkan di rumah tetap bukan menjadi pilihan paling aman saat ini.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Merwin Tjahjadi mengatakan, selama persalinan terkadang ada hal-hal yang tidak bisa diprediksi, salah satunya risiko pendarahan yang perlu segera mendapatkan pertolongan pihak medis agar tak berujung kematian pada ibu.

"Di era pandemi Covid-19 ini, masyarakat khawatir ke rumah sakit. Melahirkan di rumah banyak hal yang tidak bisa kita prediksi dan itu berisiko. Apabila berlangsung dengan baik, melahirkan di rumah, kita berbahagia. Tetapi apabila ketika melahirkan di rumah lalu ada pendarahan, tentu risiko sangat besar. Tetap disarankan melahirkan di pelayanan kesehatan," kata dia dalam webinar, Rabu, 25 November 2020.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Selain pendarahan, ada risiko bayi tak kunjung lahir, detak jantung janin menurun saat ibu berusaha mengejan, sementara dia tak segera mendapatkan pertolongan medis dan ini bisa berujung gawat janin.

"Persalinan fase satu, apakah maju atau tidak, berhari-hari tidak lahir-lahir. Lalu jika ibu berusaha mengejan detak jantung menurun, itu harus mendapatkan pertolongan segera. Lalu setelah bayi lahir, ada pendarahan harus dilakukan pertolongan segera, kemudian ada robekan luas harus dijahit, dijahitnya di rumah sakit," ujar Merwin, sebagaimana dikutif DeskJabar dari Antara.

Baca Juga: Novel Baswedan Turut Jadi Kasatgas Penangkapan Edhy Prabowo

Hal senada diungkapkan dokter di National Health Service (NHS), Punam Krishan. Dia mengatakan, ketimbang melahirkan di rumah, pilihan lebih aman adalah menjalani proses ini di fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit karena ada tim medis yang dapat memantau dan memfasilitasi proses melahirkan secara aman.

"Beberapa wanita mungkin merasa melahirkan di rumah lebih aman, tetapi pilihan ini membawa risiko, dan mungkin bukan pilihan yang aman jika bidan tidak bisa, misalnya," kata dia seperti dilansir Al Jazeera.

Di sisi lain, penyedia fasilitas kesehatan saat ini sudah belajar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang benar, sehingga pasien termasuk para ibu hamil tetap aman melahirkan di rumah sakit.

Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ekspor Benih Lobster Tidak Transparan

Mereka akan mewajibkan ibu hamil yang akan melahirkan untuk melakukan tes swab, memisahkan ruang bersalin ibu yang sehat dan terkena Covid-19, menutup akses kunjungan pada pasien kecuali keluarga terdekat, pihak yang menunggu persalinan perlu menjalani screening Covid-19 serta menyediakan kamar bersalin dan operasi bertekanan negatif untuk memastikan keamanan pasien selama persalinan.

"Ketika ibu hamil datang ke UGD dengan tidak diketahui status Covid-19, maka dilakukan triage UGD. Kami beruntung bisa melakukan prosedur gold standard. Jadi, pasien langsung dilakukan PCR swab di tempat dan hasil bisa keluar 2-3 jam, sehingga kita bisa memilah mana kasus yang non-Covid-19 maupun yang terkonfirmasi positif, lalu penanganan bisa langsung dilakukan," demikian papar Merwin.

Baca Juga: Anggota DPR : Mitra Kerja Sudah Ingatkan Edhy Prabowo Agar Hati-hati

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x