PTPN VIII dan PT Jaswita Bermitra Kembangkan Agrowisata Perkebunan Ciater

- 17 November 2020, 16:39 WIB
Direktur PT Perkebunan Nusantara VIII, Mohamad Yudayat dan Direktur Utama PT Jaswita Jabar,  Deni Nurdyana H, menandatangani MoU kerjasama pengembangan agrowisata di Perkebunan Ciater Subang, disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di sela-sla West Java Investment Summit 2020,  di Hotel Savoy Homann, Bandung, Selasa, 17 November 2020.
Direktur PT Perkebunan Nusantara VIII, Mohamad Yudayat dan Direktur Utama PT Jaswita Jabar, Deni Nurdyana H, menandatangani MoU kerjasama pengembangan agrowisata di Perkebunan Ciater Subang, disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di sela-sla West Java Investment Summit 2020, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Selasa, 17 November 2020. /PT Perkebunan Nusantara VIII

DESKJABAR – Sebagian areal Perkebunan Teh Ciater, Kabupaten Subang, akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Ini merupakan pemanfaatan keindahan kawasan tersebut untuk agrobisnis wisata alam.

Pihak PT Perkebunan Nusantara VIII selaku pengelola Perkebunan Ciater, melakukan kerjasama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita, terkait pengelolaan bisnis agrowisata di Perkebunan Ciater. 

Pada Selasa, 17 November 2020, PT Perkebunan Nusantara VIII atau disingkat PTPN VIII, melakukan penandatanganan MoU, dengan PT Jaswita, di Hotel Savoy Homann Bandung, terkait pengelolaan bisnis agrowisata di Perkebunan Ciater. Apa yang dilakukan itu, terkait PTPN VIII upaya kembangkan bisnis agrowisata. 

Penandatanganan tersebut, dilakukan dalam rangkaian kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2020, di tempat sama. Dari pihak PTPN VIII dilakukan Direktur Mohammad Yudayat, sedangkan dari PT Jaswita oleh Direktur Utama Deni Nurdyana Hadimin, disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Direktur PTPN VIII, Mohammad Yudayat, kepada DeskJabar, di Bandung, menyebutkan, kerjasama  PTPN VIII dengan PT Jaswita tersebut, sebagai pemanfaatan sebagian areal di Perkebunan Ciater untuk bisnis agrowisata.

Rencananya, kawasan yang akan dijadikan agrowisata tersebut adalah sekitaran pabrik teh Perkebunan Ciater.

 “Yang pasti, tak mengubah areal Perkebunan Ciater yang merupakan tanaman teh. Lingkungannya harus benar-benar dijaga, tanaman-tanaman tehnya tak boleh rusak, apalagi ini adalah budaya kita masyarakat Jawa Barat,“ ujarnya, di Hotel Homann Bandung.

Soal seberapa luasnya dan seberapa lama kerjasama bisnis agrowisata tersebut, menurut Mohammad Yudayat, akan tergantung seberapa besar nilai investasinya. Kerjasama PTPN VIII dengan PT Jaswita harus berprinsip saling menguntungkan dan bersifat nilai tambah.

Aspek bisnis agrowisata, katanya, merupakan peluang bisnis lain yang potensial dimanfaatkan selain bisnis utama yang berkebun teh, sawit, karet, dll. PTPN VIII memiliki sejumlah potensi agrowisata, misalnya Rancabali, Pangalengan, Gunung Mas, dll.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x