Network
DESKJABAR – Adanya momen Pilkada Serentak di Jawa Barat tahun 2020, diperkirakan akan banyak berpengaruh terhadap serapan produk-produk agro di daerah ini. Salah satu yang menarik perhatian, adalah Pilkada Pangandaran.
Diketahui, di Jawa Barat akan digelar Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung pada 9 Desember 2020. Mereka yang akan bertarung, yaitu Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Depok, dan Kabupaten Cianjur.
Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, kepada DeskJabar, di Bandung, Selasa, 10 November 2020, menyebutkan, dengan Pilkada di berbagai daerah, sangat berpengaruh sekali terhadap usaha agro.
“Karena di lapangan, para cabub/cawabub ketika melakukan silaturahmi dalam rangka kampanye, mereka membawa logistik dengan alasan bansos,” ujarnya.
Ia pun menilai, salah satu potensi bisnis agro yang bagus adalah Pilkada Pangandaran. Apalagi, yang bertarung masih terdapat petahana.
Menurut Muchlis Anwar, fenomena tersebut diperkirakan terutama muncul dari petahana, misalnya di Pilkada Pangandaran. Namun pada daerah lain hampir sama, dimana komoditi agro menjadi ajang kampanye terutama untuk para petani.
Ia memprediksi, serapan logistik berupa beras, gula, terigu dan lainnya menjadi daya pemikat untuk meraih suara di masyarakat yang masih mengambang atau ragu-ragu untuk memilih bakal calon bupati/wakil bupati.
Gambaran itu juga bakal terjadi di Pilkada Pangandaran. Namun melalui pendekatan pangan, diyakini Pilkada Pangandaran akan lebih meningkatkan partisipasi.
“Biasanya, berdasarkan pengalaman, serapan logistik agro seringkali menentukan kemenangan bakal calon. Sehingga, bisnis agro akan ikut dinamis juga dan berpengaruh terhadap serapan komoditi agro,” ujar Muchlis Anwar.
