DESKJABAR – Banyaknya pihak melakukan investasi di Jawa Barat, berpengaruh kepada kebutuhan air yang meningkat. Diperlukan cadangan air mencukupi karena terus bertambah kebutuhan, Pemprov Jabar memikirkan cara mengantisipasi.
Banyaknya pembangunan industri dan perumahan diketahui merupakan salah satu pemicu melonjaknya kebutuhan air. Kondisi demikian, berdampak cepat terkurasnya cadangan air pada suatu wilayah, karena para pengguna bertambah.
Pada sisi lain, kebutuhan pelestarian dan pemulihan lingkungan kini sudah dalam kondisi mendesak di Jawa Barat. Sejumlah kawasan hijau mendesak dipertahankan bahkan dipulihkan, sebagai upaya menjaga cadangan air sebagai sumber vital bagi kehidupan.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Industri di Jawa Barat, Pemprov Jabar Genjot Sekolah Vokasi
Konsep industri dan lingkungan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani, di Bandung, kepada DeskJabar, Selasa, 1 Oktober 2024, menyebutkan, salah satu latar belakang banyak pihak melakukan investasi di Jawa Barat, adalah kondisi alam yang memiliki banyak sumber air.
Ia mengingatkan, bahwa bisnis industri di Jawa Barat harus bersifat industri hijau sebagai berwawasan lingkungan. Berbagai kawasan industri di Jawa Barat, harus mengimbangi dengan penghijauan sebagai upaya menjaga sumber resapan air, serta bersifat berkelanjutan.
“Ke depan melihat prospek mengarah ke Jawa Barat karena infrastuktur yang menunjang suplai dan ketersediaan air, maka industri hijau menjadi sesuatu yang cukup sensitif,” terang Nining Yulistiani.
Baca Juga: Sumber Air Bersih di Kabupaten Cirebon 2024 Berkurang Drastis, Pemkab Lakukan Himbauan
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat memberikan gambaran agar masyarakat dapat menanam sejumlah pohon yang bersifat menyerap carbon dan sumber cadangan air.