DESKJABAR – Provinsi Jawa Barat memiliki sumber penghasil bahan pemanis sehat dengan tingkat manis 200 kali lipat dari tebu. Bahan pemanis sehat tetapi punya kadar manis besar, menjadi pilihan baik cita rasa dan keamanan pangan.
Adalah komoditas stevia, dimana Jawa Barat diketahui menjadi rujukan nasional sumber penghasil komoditas pemanis alami ini. Di Jawa Barat berkembang banyak varietas lokal stevia, yang sedang diekspolasi jadi galur unggulan.
Di Jawa Barat, pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat sedang melakukan ekplorasi galur stevia dilakukan di Tasikmalaya, Majalengka, dan Cianjur. Sedangkan produksi stevia skala cukup besar sudah dilakukan di Garut dan pernah dilakukan Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Tiga Kabupaten di Jawa Barat Kembangkan Budidaya Stevia, Potensi Bisnis Bagi Petani
Pendaftaran galur unggulan
Kepala Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Anton Nurholis, yang dikonfirmasi DeskJabar, di Bandung, Sabtu, 28 September 2024, memberikan gambaran soal produksi stevia di Jawa Barat.
Disebutkan, stevia merupakan pemanis sehat karena tidak mengandung kalori. Tetapu, rasa manisnya bisa 200 kali dari manisnya gula tebu.
Anton Nurholis mengungkapkan, selama ini stevia hasil introduksi dari luar Indonesia sudah mengalami adaptasi baik kesesuaian lahan dan iklim. Ini membuat karakter stevia sudah berbeda dengan asal nya.
Oleh karena itu, stevia yang sudah beredar pada petani Indonesia belum mempunyai nama varietas. Jawa Barat menjadi pioneer untuk pengembangan varietas tersebut karena sebaran stevia yang ada sekarang (galur) di Jawa Barat meluas ke beberapa kabupaten, bahkan provinsi seperti ke Jawa Tengah dll.
Baca Juga: Jawa Barat Bersiap Luncurkan Stevia Unggulan Nasional, Potensi Bisnis Perkebunan yang Meraksasa