DESKJABAR – Upaya pengembangan bisnis komoditas stevia sebagai salah satu bisnis bahan pemanis, kembali dilakukan di Jawa Barat. Ada tiga kabupaten yang kini melakukan budidaya stevia, sebagai lokasi baru menyusul dua kabupaten lainnya yang lebih dulu.
Kini di Jawa Barat menjadi ada lima kabupaten yang membudidayakan komoditas stevia. Pengusahaan tanaman dan produksi gula stevia, merupakan bisnis yang memiliki potensi dan pasar bagus untuk kebutuhan bahan pemanis alami.
Jawa Barat memiliki sejumlah lokasi cocok untuk budidaya tanaman stevia sebagai peluang bisnis bagi petani. Ada pun komoditas stevia yang dibudidayakan, umumnya merupakan turunan domestifikasi sehingga muncul menjadi klon lokal Jawa Barat.
Baca Juga: Perkebunan Tebu Kembali Diminati di Majalengka, Musim Giling 2024 di Pabrik Gula Bergairah
Ini lokasi baru yang potensial
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP), telah melakukan eksplorasi stevia pada tiga kabupaten, yaitu Tasikmalaya, Majalengka, dan Cianjur. Ketiga kabupaten ini merupakan lokasi baru budidaya stevia di Jawa Barat.
Eksplorasi stevia di Jawa Barat dilakukan BPPBP Disbun Jawa Barat bekerjasama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Komoditas stevia merupakan salah satu bahan pemanis alami yang berbentuk tanaman dedaunan, sebagai alternatif dari bahan baku tebu. Komoditas stevia dijual dalam bentuk cair dan tepung.
Kegiatan ini dilakukan BPPBP Dinas Perkebunan Jawa Barat bersama pemulia tanaman stevia dari BRIN Prof. Dr. Ir. Bambang Heliyanto, M.Sc. dan peneliti penyakit tanaman Ir. Cece Suhara, M.P, di Tasikmalaya, pada Kamis, 26 September 2024 .
BPPBP Jawa Barat yang dikepalai oleh Anton Nurholis, bertujuan diadakannya kegiatan eksplorasi stevia ini untuk mendapatkan aksesi tanaman stevia yang berpotensi dijadikan galur untuk pendaftaran varietas.