DESKJABAR – Pasar modal di Indonesia kian diminati dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari kinerja pada tahun 2023. Dari data aktivitas pasar modal yang ditutup pada Desember 2023, kinerja pasar modal Indonesia merupakan terbaik kedua di Asia Tenggara.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2024 pada 2 Januari 2024 lalu mengatakan bahwa kinerja pasar modal Indonesia pada 2023 di posisi kedua di Asia Tenggara di bawah Vietnam.
Baca Juga: Investor Saham di Indonesia Masih 'Wait and See' Memasuki Tahun 2024, Ini Beberapa Alasannya
Kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2023 ditandai dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 6.24 triliun.
Sementara itu mengutip dari laman pasar modal Vietnam, melaporkan bahwa pasar saham Vietnam menutup tahun 2023 yang penuh gejolak, dengan total kapitalisasi pasar pada akhir tahun mencapai lebih dari 240 miliar dolar AS.
Dalam acara yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan 3 arahan penting dalam rangka memajukan Pasar Modal Indonesia.
Ketiga arahan tersebut adalah :
- meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di Pasar Modal
- mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui Pasar Modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat
- serta terus memperluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI.
Kinerja Pasar Modal Asia Tenggara, Indonesia Paling Aktif
Mengutip dari laman EY Global IPO, pasar IPO di Asia Tenggara tetap kuat pada tahun 2023. Hal ini ditandai dengan terjadinya 157 transaksi IPO, naik 3 persen dari 152 transaksi pada tahun 2022. Namun, total pendapatan IPO di kawasan ini turun dari 6,9 miliar dolar AS, pada tahun 2022.
Menurut EY, bursa Asia Tenggara yang paling aktif pada tahun 2023 adalah Indonesia (79 IPO mengumpulkan 3,6 miliar dolar), Thailand (37 IPO mengumpulkan 1,1 miliar dolar) dan Malaysia (32 IPO mengumpulkan 801 juta dolar).