Agro Jabar Siap Menyerap Hasil 55 Petani Milenial Pembudidaya Ikan

- 28 April 2021, 10:34 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hermansyah, saat budidaya perdana Petani Milenial, di PSDKP WS Ciherang – Cianjur, Selasa, 27 April 2021
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hermansyah, saat budidaya perdana Petani Milenial, di PSDKP WS Ciherang – Cianjur, Selasa, 27 April 2021 /PT Agro Jabar

Rangkaian Kegiatan PIM dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup panjang 1 (satu) tahun, mulai dari Persiapan Konsep PIM - Penentuan Komoditas, dan Peluang Pasar - Inventarisasi, Identifikasi, dan Pemilihan Lokasi Budidaya - Rekruitmen dan Seleksi Pembudidaya Ikan Milenial - Pembekalan Pembudidaya Ikan Milenial - Penyiapan Stimulus Modal - Penyediaan Sarana, Benih, Bibit, Pakan, dan Peralatan - Proses Budiddaya dan Pendampingan - Panen dan Pemasaran - Monev Program, serta Follow Up Program Pembudidaya Ikan Milenial.

Baca Juga: Nyaah ka Kolot: Program Dinsos Jabar Memuliakan Lansia Agar Bahagia, Sejahtera dalam Kesetaraan

“Pembekalan Pembudidaya Ikan Milenial telah dilaksanakan Tanggal 5 – 24 April 2021 secara daring dengan materi-materi Pengenalan Program PIM, Prospek Usaha Perikanan dan Analisa Kelayakan Usaha, Teknologi Budidaya Perikanan untuk Milenial, Teknik Budidaya Komoditas (Lele, Nila, Udang), Teknik Pengolahan dan Pemasaran  Produk Ikan, Pemberian Modal Kerja Perbankan untuk PIM (BJB) Pembiayaan Investasi  PIM (Agro Jabar / Mitra), Spesifikasi Produk, Pembelian Hasil Panen, dan Mekanisme  Pembayaran (Agro Jabar),” terang Kurfa.

Dijelaskan Kurfa, paralel dengan Kegiatan pembekalan dilakukan penyiapan stimulus modal dan penyediaan sarana, benih, bibit, pakan, dan peralatan.

"Tahapan ini adalah tahapan tersulit, karena PIM Perdana ini harus dapat merumuskan model bisnis. Sebab,  pada tahun 2021 ini PIM belum teranggarkan di APBD, OPD harus inovatif memperoleh sumber-sumber penganggaran sesuai aturan yang ada, agar Program Petani Milenial ini dapat tetap berjalan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat," ucapnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Membuat Sistem Pelaporan Kekerasan Seksual Secara Daring

Model bisnis

Model bisnis yang dirumuskan, tambah Kurfa, adalah dengan menggandeng BUMD Jawa Barat PT. Agro Jabar sebagai off taker sekaligus investor pembangunan capex (capital expenditure) berupa Kolam Bioflok (beserta aerator dan peralatan Pembudidaya Ikan lainnya) dengan mekanisme pemanfaatan Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian Penyediaan Opex seperti bibit, pakan, obat-obatan, listrik, dan operasional lainya menggunakan KUR dari BJB.

“Guna memastikan budidaya dilaksanakan sesuai prosedur dan tingkat keberhasilan nya tinggi, dilakukan pendampingan day by day teknis budi daya oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota, serta Monev oleh  Koordinator dan Tim Program Petani Milenial,” kata Kurfa.

Proses budidaya dilakukan secara bertahap, PIM Intensif dilaksanakan setelah pembangunan sarana dan prasarana budidaya selesai di setiap lokasi Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, sedangkan PIM Mandiri budi daya berjalan, setelah akad kredit dan pencairan KUR.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x